Tegas…! Ketum SNKB Kembali Tanggapi Polemik Pondok Pesantren Al-Zaytun, MUI Lakukan Tabayyun

BERITA POLRI INVESTIGASI | Jakarta – Ketua Umum Organisasi Kemasyarakatan SOLIDARITAS NASIONAL KEBHINEKAAN BERSATU atau disingkat SNKB, kembali menanggapi dengan tegas tentang polemik Pondok Pesantren Al-Zaytun.

Setelah mengamati dan melihat pemberitaan di beberapa media sosial, online dan channel YouTube menduga ada kepentingan tertentu, yang sengaja menciptakan opini sesat oleh oknum-oknum politisi busuk yang haus dengan kekuasaan.

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum DPP SNKB Ustadz Bram Azhar Belutowe dalam konferensi pers nya, di Kantor Sekretariat DPP SNKB Kramatjati, Jakarta Timur, Selasa (27/06/2023), malam.

Menurutnya keterangan ketiga narasumber mantan NII, mantan Alumni Al-Zaytun, dan pendiri Yayasan. Menduga tentang masing-masing menceritakan kejadian yang dialaminya, dan sangat disayangkan MUI sebagai wadah seluruh Umat islam sebelum melakukan Tabayun sdh mengeluarkan Fatwa dan ini sudah melakukan Disintegrasi, MUI dengan gampang mengeluarkan Fatwa kepada pimpinan pondok pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang, karena dianggap mengajarkan ajaran yang tidak lazim kepada santri-santrinya,” ujarnya didepan awak media.

Lanjut, Ustadz Bram mengatakan bahwa Ormas SOLIDARITAS NASIONAL KEBHINEKAAN BERSATU, tetap menyikapi bahwa itu semua adalah berita Hoax.

Mengapa? Alasannya adalah yang menjadi penyebab seseorang menjadi pelaku Hoax adalah adanya kepentingan pribad atau golongan, yakni ia ingin menggiring opini khalayak mengenai dirinya, golongannya dan ini termasuk cara licik untuk memperoleh tujuan.

Kemudian, ia menanyakan Lalu mengapa seseorang bisa menjadi korban kabar bohong?

Penyebabnya tak lain karena keengganan untuk mencari sumber lain guna membenarkan atau meyakinkan dirinya bahwa apakah berita yang ia terima itu benar atau tidak padahal dengan kecanggihan teknologi informasi, kita bisa mencari berita mengenai sesuatu sebanyak mungkin. Jadi untuk menjadi korban Hoax tak perlu berpendidikan rendah karena yang berpendidikan tinggi pun bisa menjadi korban Hoax,” terang ustad Bram.

Selain itu Faktor lainnya, fanatisme maupun kebencian yang membabi buta ini adalah faktor yg sulit dihilangkan, karena menyembuhkan kebencian maupun fanatisme itu mirip menyembuhkan koreng dimusim hujan,” ungkap ustad Bram.

Lanjutnya lagi, ia menjelaskan sesuai dalam Kitab Ar-Risalah Imam Syafi’i mengingatkan kita yaitu :

“Sesungguhnya, kebohongan yang juga dilarang adalah kebohongan tak terlihat (samar-samar), yaitu menceritakan kabar dari orang yang tak jelas apakah ia jujur atau tidak.

Berdasarkan ujaran Imam Syafi’i tersebut kita juga dilarang menyebarkan berita yang masih samar-samar, tidak jelas sumber aslinya.

Kita dilarang menyebarkan berita katanya, kata sifulan si- ini si- itu, sebab berita samar-samar dihukumi sebagai berita bohong. Nah berita samar-samar saja tergolong berita bohong bagaimana dengan berita yang nyata dibuat untuk berbohong,” papar ustad Bram.

Dia berharap kepada masyarakat dengan adanya pemberitaan kontroversial tentang Al-Zaytun, tetap jaga persatuan, semoga kita bisa mengambil pelajaran dan peristiwa berita Hoax dan semoga Allah menjauhkan kita dari sifat irih dan dengki sehingga tidak berperilaku seperti Iblis yang menyebarkan Hoax,” tegasnya.

Ustadz Bram menambahkan dalam waktu dekat ini satu hari dua hari kedepan DPP Ormas SOLIDARITAS NASIONAL KEBHINEKAAN BERSATU, akan bersilaturahmi atau melakukan tabayyun ke pondok pesantren tersebut bertemu langsung dengan Pimpinan Al-Zaytun, Syakh Panji Gumilang, terlebih dahulu Sekjen kami akan bersurat dulu, semoga kunjungan SNKB bisa diterima oleh pimpinan pondok,” pungkasnya.

Haris/Tim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *