Bedah buku the story of simplicity Mayjen TNI (pun) DR. SUYANTO

BERITA POLRI INVESTIGASI | Jakarta, – Bedah buku the story of simplicity di gelar di Gramedia Matraman Jakarta Timur, Jumat (1/9/2023).

Dalam acara tersebut, di hadiri tokoh dan 67 orang dari berbagai daerah. Antarannya, empat pembicara, Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono (Kata Sambutan); Dr. Connie Rahakundini Bakrie, Analis Militar dan Intelijen dari Universitas Indonesia; Dr. Boni Hargens, Analis Politik dari Universitas Indonesia; dan Ir. Jansen H Sinamo, Motivator Etos Kerja dari Institut Mahardika.

Buku The Story of Simplicity yang berkisah tentang kesahajaan seorang intelijen berpangkat Mayor Jenderal TNI. Dr. Suyanto, SE., M.Si., Han.

Buku pengalaman hidup sederhana TNI (Purn) Dr. Suyanto ditulis Wartawan Senior Ch. Robin Simanullang tersebut, paling tidak menyajikan beberapa kesan.

Salah satu di antaranya, bahwa pengasuhan dan pendalaman kearifan kesahajaan budaya lokal, nasional dan global sangat berkontribusi pada pembentukan dan karakter kesederhanaan seseorang, yang dalam konteks intelijen berkekuatan sebagai strategi kebudayaan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Intelijen baik taktis maupun strategis.

Selain itu, kesederhanaan itu bukan soal besar atau kecil, kaya atau miskin, tinggi atau rendahnya kedudukan (jabatan) seseorang, melainkan aksentuasi, intensitas dan aktualisasinya lebih berkorelasi dengan sifat dan karakter seseorang.

Ada banyak orang kaya raya dan berjabatan tinggi mempunyal sifat dan karakter kesederhanaan, sebaliknya ada orang miskin (materi) dan berkedudukan rendah tidak atau kurang memiliki sifat dan karakter kesederhanaan.

Pengamatan yang paling menarik lainnya dari kisah kesederhanaan Suyanto yang ditulis dalam buku ini adalah bahwa seseorang yang memiliki sifat dan sikap kesederhanaan sangat potensial dan berpeluang menjadi seorang intelijen profesional.

Bahwa intelijen itu sophisticated tapi (dalam kisah Suyanto) memiliki sifat dan kekuatan kesederhanaan, simple dan natural.

Suatu hal yang paradoksal, berbeda tapi berjalan seiring. Itulah sifat alamiah intelijen yang berhakekat rahasia, klandestin dan misterius, rumit, kompleks (sophisticated).

Namun inti kekuatan, rahasia dan seninya adalah kese- derhanaan (simplicity, simple).

Semakin sederhana semakin memudahkan jalan menuju penemuan informasi yang lebih mendekati kebenaran.

Sebaliknya, kompleksitas akan semakin mempersulit penemuan jalan menuju informasi kebenaran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *