Al Zaytun Dapat Kunjungan Tim Media Berita Polri Investigasi

BERITA POLRI INVESTIGASI | Indramayu, – Tim media polri mengunjungi Al-Zaytun berdasarkan surat perintah tugas peliputan Nomor 036/PU/BPI91/V/2023. Kunjungan tugas peliputan ini dipimpin ketua umum media berita polri investigasi dan tim, Kamis (11/5/2023).

Agenda peliputan diantaranya konfirmasi berita yang berkembang di Al-Zaytun, latar belakang berdirinya Al-Zaytun serta wawancara Prof. Dr. Panji Gumilang, MP.

Tim media diterima langsung oleh Syaykh Panji Gumilang di wisma tamu Al-Islah Ma’had Al -Zaytun.

“Al- Zaytun berdiri dengan latar belakang dengan motto pusat pendidikan pengembangan budaya toleransi dan perdamaian. Dasar pertama untuk mendirikan sebuah pendidikan yang kita beri nama Al-Zaytun,” ungkap Syaykh saat diwawancarai oleh tim berita polri.

Berdialog berjalan selanjutnya tim media juga mempertanyakan pandangan Panji Gumilang tentang hutang Indonesia.

Syaykh memaparkan Al- Zaytun adalah institusi kalo bicara Indonesia itu adalah tanah airku, Indonesia tumpah darahku, Indonesia tanah yang mulia, tanah yang suci serta tanah kita yang sakti. Dan kita mengetes para pelajar sampai dimana kecintaan nya terhadap negara dan kita sampaikan hutang pemerintah dan swasta sudah mencapai angka hampir 10.000 triliun.

Kita ini mampu karena Indonesia ini tanah yang kaya. Maka caranya tanah jangan digali kekayaan alam nya jangan digali minyak nya batubara, jangan diambil untuk konsumsi luar negeri biarkan tanah ini tetap kaya yang mulia tetap mulia kita ambil permukaan tanah nya saja.

Tambahnya, “kita mempunyai lahan 70 juta hektar cukup kita kelola 30 juta hektar saja lahan pertanian di Indonesia selama 5 tahun selesai dengan kita menanam bahan pangan. Siapa menguasai pangan maka dia akan menguasai apapun,” katanya.

Dengan bekerja sama dengan rakyat dengan membangun ekonomi kerakyatan sesuai dengan cita cita bangsa dan negara yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan. Dan ekonomi Indonesia adalah ekonomi kerakyatan dengan kerjasama antara rakyat dan pemerintah untuk mengelola lahan.

Lebih lanjut, tim media juga menanyakan tentang pandang Syaykh terhadap hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Israel.

“Tidak sekedar membuka hubungan karena kita ini bangsa Indonesia yang beragama dan seluruh agama bersumber dari bapak yang satu yaitu nabi Ibrahim yang ada di gurun pasir baik itu Yahudi, Nasrani, Islam Hindu maupun budha dari gurun pasir,” papar Syaych.

“Sebagai anak bangsa Syaykh memandang ada kebencian terhadap anak cucu Ibrahim AS Bani Israil, kebanyakan kita belum memahami sejarah mendengar Yahudi dan Israel seakan-akan kita tidak punya hubungan apapun secara aqidah maupun secara kemanusiaan,” sambungnya.

Lebih dalam, tapi secara biologis kita punya hubungan. Contoh kita punya hubungan diplomatik dengan Prancis padahal Perancis punya daerah jajahan tapi kita tidak putuskan hubungan itu.

“Dalam pembukaan UUD 1945 kita menjunjung tinggi kemerdekaan dan menghapus penjajahan. Cina saja mampu mendamaikan Arabia dan Persia siah dan suni disatukan dan didamaikan padahal negara komunis sementara Indonesia yang pancasilais menganut kemanusiaan yang adil dan beradab apa salahnya kita sampaikan,” ucap Syaykh.

Masih kata Syaych, menyikapi perkembangan berita terkini saat dikonfirmasi pandangan nya Panji Gumilang menyampaikan “saya tidak akan memberikan pesan apa apa kami disini pendidik, tentram sejahtra, makan cukup sekolah dengan baik, tidur dengan baik, kelas tidak bocor, guru rajin dan disiplin tentram” adapun yang melihat kami silahkan saja nama nya melihat belum pernah bertemu.

“Kami ini profesional bagaikan pemain bola. Pemain bola yang profesional dihantam kakinya tidak berantam,” tegas Syaych.

Kami adalah pemain profesional dan pendidik profesional.

(Sastra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *